Selasa, 11 November 2008

MEDICAL CITY, UPAYA STOP BEROBAT KELUAR NEGERI


Bekasi, Tipikor - Orang Indonesia menganggap berobat ke luar negeri lebih karena gengsi. Uang 600 juta $ AS melayang ke luar negeri karena gengsi.

Kesehatan merupakan investasi berharga bagi seseorang, karenanya tuntutan pelayanan kesehatan menjadi hal yang harus diperhatikan oleh penyelenggara fasilitas kesehatan di Indonesia. Konsumen kesehatan, terutama dari kalangan menengah atas, selama ini cenderung merasa tidak puas dengan pelayanan kesehatan di negeri ini. Mereka mencari pelayanan kesehatan di luar negeri, seperti Singapura, Australia dan Amerika Serikat.

Menkes, Siti Fadhillah Supari mengungkapkan, sejak tahun 2003 hampir 100 ribu pasien berobat ke luar negeri. Devisa yang terbang ke luar negeri karena pengobatan ini mencapai 600 juta $ AS. Karena itu, lanjut Menkes, harus ada upaya untuk membendung arus tersebut. Caranya, dengan membangun rumah sakit bertaraf internasional.

Menkes, Siti Fadhillah mengungkapkan hal itu saat meresmikan tiang pancang pembangunan Medical City di kawasan Industri Jababeka, akhir Oktober lalu. Di kawasan ini rencananya akan di bangun kawasan berkelas dunia dengan fasilitas kesehatan berstandar internasional, pusat riset global, dan institusi.

Selain memberikan apresiasi, Menkes menyatakan pemerintah siap untuk memberikan dukungan memajukan konsep Medical City yang dibangun di atas lahan seluas 74 ha dengan perkiraan investasi awal sebesar Rp. 7 triliun.

Menkes mengakui, kemajuan dunia kesehatan di tanah air khususnya di wilayah Asia tidak luput dari dampak krisis ekonomi global sehingga perkembangan fasilitas kesehatan yang maksimal bagi pub lik cenderung melambat. Orang Indonesia itu gengsinya masih berorientasi luar negeri. Ini budaya yang harus kita hilangkan dari sekarang, malah dengan Medical City ini kami harap justru dapat menarik orang-orang luar negeri untuk dapat berobat ke sini, ungkap Menkes.

Direktur Utama Jababeka, S.D. Darmono berharap gagasan dan ide pembangunan kesehatan kelas dunia ini jangan sampai surut akibat krisis perekonomian, yang tengah mengancam dunia. Kami juga akan membangun infra struktur Jababeka Research Centre (JRC ), yang akan menjembatani dunia industri, bioteknologi, dan penelitian kedokteran, ujar Darmono. (Sofar)